Apasih maknanya? Dibalik semua kesibukan kita, konsep sebenarnya adalah kita sendiri yang mempersibuk diri dan membuat stres pikiran dengan mindset yang mengatakan kalau kita 'tidak bisa' dan 'tidak sempat'.
Pelajari lagi deh pola manajemen waktu!
Manajemen waktu/ Time Management
Manajemen waktu merupakan pola pengaturan dan pengendalian waktu terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam jangka pendek. Pola manejemen waktu didasarkan pada kuantitas kegiatan dan peluang waktu yang tersedia, sehingga kegiatan yang dilakukan bisa efektif dan tidak ada yang terlewatkan. Pola manajemen waktu yang buruk bisa menyebabkan stres, kualitas pekerjaan buruk, banyaknya waktu terbuang, kehilangan kendali, serta reputasi buruk.
Misalnya bentrok beberapa acara dalam waktu yang sama, pilih yang mana?
Untuk menjawab dan menentukan pilihan, simak tips manajemen waktu dibawah ini ya.
1. Tetapkan tujuan dan rencana ke depan
Tujuan menjadi hal yang paling krusial sebelum berkegiatan untuk menentukan arah manajemen yang baik dan relatif. Jangan sampai mengikuti banyak kegiatan hanya sebatas ingin menyibukkan diri tanpa tujuan yang jelas. Pastikan tujuan yang kamu tetapkan adalah SMART yaitu Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Timely.
Pastikan juga kalau kita memulai pekerjaan atau kegiatan dengan jelas. Terkait tugas apa yang hendak dan seharusnya diselesaikan pada hari itu yang kemudian nantinya bisa dimasukkan dalam daftar tugas atau time planner.
2. Siapkan time planner
Ini bisa berbentuk note di hp atau buku, sekarang juga banyak aplikasi time planner yang tersedia dan bisa di download di play store. Time planner ini berfungsi sebagai arsip jadwal kegiatan kedepan, sehingga menghindari lupa jadwal atau jadwal terlewat. Penulisan time planner yang baik adalah memuat nama kegiatan, waktu pelaksanaan, dan media pelaksanaan.
3. Tentukan skala prioritas
Sebagai bentuk jawaban dari pertanyaan diatas, sangat penting untuk menentukan skala prioritas jika memang dihadapkan pada beberapa kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Pertimbangan skala prioritas ini dengan memperhatikan posisi kita di kegiatan tersebut dan feedback kegiatan yang akan diterima. Misalnya nih bentrok dua kegiatan, di kegiatan pertama posisi kita sebagai anggota sedangkan di kegiatan satunya sebagai ketua pelaksana. Dari sini sudah bisa ditentukan harus memilih yang mana kan? Iya betul, tentunya memilih posisi kita sebagai ketua pelaksana di kegiatan tersebut. Hal ini karena kita harus mempertimbangkan pengaruh posisi kita terhadap kegiatan yang ingin kita ikuti terhadap diri sendiri dan peserta lain di dalamnya.
4. Eliminasi kegiatan
Memang baik untuk mengikuti banyak kegiatan, semakin banyak yang diikuti semakin banyak juga pengalaman yang diperoleh. Namun, jika memang situasi dan kondisi yang kurang mendukung atau waktu yang kita miliki terbatas, kita harus bersikap bijak dengan mengeliminasi satu atau beberapa kegiatan yang sifatnya tidak terlalu urgent. Perlu diperhatikan bahwa setiap kegiatan pastinya memiliki feedback, bisa saja setelahnya kita mendapatkan tugas atau dikejar deadline baru. Ketika memaksakan diri untuk lanjut ke kegiatan berikutnya akan membuat tugas dan kewajiban kita lalai pada kegiatan pertama, hal ini bisa dipertimbangkan lagi karena akan berdampak dan sangat merugikan diri dan banyak orang yang bersangkutan tentunya. Jadi, silahkan lakukan eliminasi pada waiting list activities yang tidak bisa kita jangkau.
5. Kontrak waktu dan istirahat dengan tugas
Setiap kegiatan pasti membutuhkan waktu dan tenaga untuk berpikir. Setiap berpikir pasti menguras waktu dan tenaga. Esensinya adalah keterbalikan. Salah satu ciri time management yang baik adalah disiplin waktu. Tujuannya, supaya kegiatan kita dalam time planner tersebut tepat sasaran apalagi ketika kegiatan kita dalam satu hari sangat padat. Misalnya, ketika sedang kegiatan atau mengerjakan tugas atau bisa juga ketika rapat menetapkan waktu jam 11 siang selesai, maka usahakan jam 11 tepat waktu selesai atau minimal tidak jauh dari kontrak waktu yang ditentukan. Lakukan ini meskipun sedang mengerjakan tugas secara independen atau sendirian. Hal yang tidak kalah penting, jangan lupa untuk istirahat yang cukup di jeda tugas dan kegiatan dan jangan sampai tubuh dalam keadaan low immune. Misalnya kegiatan kita benar-benar padat dan sulit mencari jeda untuk take a long time bisa deh kita cari alternatif dengan membawa Tupperware berisi air kemana-mana untuk menghindari dehidrasi.
S H A R I N G
Menjalani kesibukan sebagai mahasiswi farmasi sekaligus menjadi reporter tapi masih bisa aktif berorganisasi dan berprestasi, memang bisa?
Bisa banget!
Sebenarnya pointnya balik pada pola manajemen waktu di atas. Di awal memang terasa sulit, namun semuanya terasa mudah, bisa karena terbiasa. Pandangan ketidakpercayaan orang mungkin terletak pada prodi Farmasi yang memang termasuk jurusan yang begitu sulit dan memakan waktu, tapi sebenarnya ketika dijalani pasti tidak semenakutkan itu. kita kuliah tidak 24 jam kan? Jadi, jangan memperstres diri sendiri dengan kegiatan yang sebenarnya tidak terlalu hectic. Penulis tidak ingin menguraikan list rundown yang dijalankan setiap harinya karena sifatnya kondisional dan opsional, namun satu yang ingin penulis sampaikan bahwa dalam satu hari saat liburan semester pun dihadapi dengan berbagai kesibukan baik rapat organisasi dan kepanitiaan, jadwal liputan, deadline tugas dan lomba, serta lainnya. Sering banget juga dalam satu waktu bertabrakan dua hingga tiga acara atau rapat biasanya. Kuncinya satu kenapa penulis bisa bertahan hingga saat ini, tujuan yang baik dan pola manajemen sesuai tips di atas.
Kualitas yang baik, berasal dari proses yang rumit.
Terima kasih telah berkenan membaca.
Add a comment